top of page

5 Caraku Menghadapi Kegagalan

Diperbarui: 8 Mar 2023


"Gagal itu hal yang normal"

Jangan sampai kegagalan mendefinisikan kita


Kegagalan yang aku rasakan sangat beragam. Dari gagal yang benar-benar belum diterima (ditolak), gagal untuk mencapai suatu sesuai yang direncanakan, bahkan diterima untuk menjadi delegasi suatu summit dan juga beberapa kampus untuk studiku, tetapi pada akhirnya dengan pertimbangan cukup matang aku harus memutuskan untuk menunda semuanya.


Berat pastinya, tetapi itu dulu. Sekarang aku jauh lebih bersyukur saat aku mencoba menerima semua hal itu dan fokus ke suatu hal yang bisa aku lakukan untuk kedepannya. Yang pada akhirnya aku pun juga sadar ternyata di masa-masa awal aku menjalani gap yearku ini, aku mendapatkan dan menemukan apa yang aku cari selama ini, yang sampai saat ini aku rasa cocok dengan potensi yang aku miliki dan hal-hal yang aku ingin fokuskan untuk kedepannya. Iya, anggaplah jika aku pada akhirnya benar-benar berangkat ke negara tersebut dan menjalankan studiku di jurusan tersebut, mungkin aku tidak mendapatkan yang hari ini dan nanti yang aku rasakan dan dapatkan.


Tidak bisa dipungkiri ketika aku gagal melanjutkan studiku di negara tersebut dengan jurusan yang aku yakini sebelumnya, ternyata mengubah arahanku yang sekarang yang mungkin justru akan lebih baik untuk kedepannya.


Saat ini aku memang belum mengetahui sepenuhnya apa hikmah dibalik ini. Tetapi satu persatu aku mulai paham dengan hikmah dari semua yang terjadi. So, I can say I'm not regret for everything. Aku bilang semua ini hanyalah ketertundaan waktu and in the other time mungkin aku mendapatkan jauh yang lebih baik dari yang aku harapkan dan rencanakan sebelumnya.


Aku pernah membaca buku Limitless karya kak Nadhira Afifa, kak Nadhira pernah terlambat satu semester sebelum kelulusannya di kedokterannya karena ada satu modul yang tidak mencapai target. Tetapi kakak dari kak Nadhira juga menyampaikan ke beliau bahwa justru orang-orang yang telat lulus juga bisa tetap sukses bahkan banyak yang lebih sukses daripada yang lain. Dan ternyata terbukti dari kisah kak Nadhira yang telat lulus kedokteran ternyata jalannya bisa merasakan pengalaman-pengalaman yang belum tentu orang lain punya, yaitu beliau mendapat kesempatan untuk mengikuti program belajar selama empat minggu di Jepang dan mengikuti program pertukaran pelajar di Belanda sebelum masa kliniknya selesai. Wow, MashaAllah wonderful, right?


Ada juga kisah salah satu temanku sendiri, yaitu Khodijah. Dulu kami pernah sama-sama memperjuangkan untuk mendaftarkan diri kami ke salah satu beasiswa di negara lain. Guess what? Kami berdua tidak diterima, bisa dibilang kami cukup serius sampai mempelajari bahasa negara tersebut lebih awal. Dulu gak ada yang tau bahwa pada akhirnya kami memiliki jalannya masing-masing. Khodijah yang bersamaku gagal di beasiswa tersebut, kami pada akhirnya di waktu yang tak sampai satu tahun mendapatkan kesempatan untuk menjadi delegasi sebuah summit di negara tersebut. Meskipun pada akhirnya Khodijah sekarang berkuliah di Yogyakarta dan pada akhirnya yang berangkat mengikuti summit tersebut hanya Khodijah, sedangkan aku memutuskan untuk belum bisa melangsungkannya kesana, tetapi ada hal menarik yang ingin aku sampaikan. Ya, bisa dibilang aku seperti gagal dan temanku pemenangnya. Tetapi, kalau kita mencoba menggunakan perspektif yang lebih luas aku dapatkan kesimpulan bahwa, kita akan mendapatkan apa yang kita butuhkan.


Jika temanku gak studi di Yogyakarta, mungkin dia gak akan bisa terkoneksi secara langsung dengan salah satu influencer dan content creator terkenal di Indonesia. Kalau dia studi di negara tersebut sekarang mungkin hari ini dia gak akan merasakan journey dia sebagai hijab traveler juga dan bisa explore ke beberapa tempat sekaligus.


How about me setelah mengagalami ketertundaan sebelumnya? Aku pribadi belum tau saat ini apa yang akan terjadi, mungkin beberapa tahun yang akan datang, kita semua gak ada yang tau. Tetapi aku selalu menjadikan kisah perjalanan orang lain juga menjadi sumber inspirasiku, agar aku juga bisa selalu ingat bahwa semua akan baik-baik aja.


Gak perlu berpikir bahwa hanya orang lain yang bisa karena mereka pintar ataupun memiliki privilege tersendiri. Kalau kamu mau, kamu perlu yakin kamu bisa dan kamu perlu coba. Agar tau hasilnya kita coba dulu, setidaknya kita membuka kemungkinan untuk berhasil daripada tidak pernah mencoba hal baik itu sama sekali.


Akan selalu ada hari dimana kita belum memahami segala sesuatu yang terjadi sama kita di hari ini. One day, kita bakal paham setelah menerima itu semua dan melewati semua yang telah terjadi. It takes time, be patience, selalu percaya sama Allah. Allah selalu punya rencana yang lebih baik dari apa yang kita punya.

Oke, sekarang kamu sudah siap kan buat menerima kegagalan kamu hari ini dan juga kemarin? Kali ini kita akan mulai caraku menghadapi kegagalan.


1. Menerima

Ingat ini hanya bagian dari fase kehidupanmu, bukan berarti kamu selamanya akan berada di titik ini. Kalau kamu perlu cerita sama orang lain, berdiskusi supaya mendapatkan masukan, motivasi baru, atau minimal kamu bisa merasa jauh lebih baik. Take your time, jalan-jalan dulu ke alam, ketemu teman-teman, lakukan hal lain yang membuatmu bisa relax dulu. Well, jalan-jalan ini bukan berarti kamu kabur dari menghadapi hal itu untuk selamanya. Tetapi dengan cara tadi biasanya aku lakukan untuk mengambil waktuku untuk bisa berpikir lebih santai dan bisa memudahkan untuk mengambil beragam perspektif saat menghadapi situasi tersebut.


Kalau ada orang lain yang menganggap kamu dari segi negatif, jangan terima hal itu, tapi if there is someone yang bisa memberikan feedback positif ke kamu coba kamu terima. Justru kita bisa memberikan apresiasi kepada mereka yang memberikan support dan feedback yang positif untuk kamu.


Mau gak mau kita juga sadar, jika kita terlalu lama meratapi kegagalan dan menyesali semua yang terjadi, mungkin kita melewati peluang-peluang lain yang bisa kita ambil pada saat itu. Well, value kamu masih tetap sama seperti saat kamu gagal dan saat kamu berhasil. Jadi kamu gak perlu underestimate diri kamu sendiri ya. You've got this!


2. Mencari hikmah

Kegagalan saat ini mungkin rasanya sangat pahit. Tapi kalau sebelumnya kamu tau apa yang mungkin membuatmu gagal, mulai saat ini kamu bisa mengambil langkahan dengan pengalamanmu sebelumnya.


Dengan mencari hikmah kita mungkin akan menemukan titik-titik kenapa hal sebelumnya terjadi, kita juga bisa menemukan banyak titik yang kita bisa syukuri. Ingat, things happened for a reason. Pasti ada maksud dibalik itu semua.


3. Evaluasi

Gak cukup hanya sampai mencari hikmah, tetapi kita perlu coba untuk mengavaluasi diri kita. Kira-kira hal apa aja sih yang bisa bantu kita untuk meningkatkan diri lagi.


Hal apa yang kemarin masih kurang, coba kita check kembali dengan keadaan pikiran dan hati yang lebih stabil. Kalau kemarin masih kurang gapapa kok, kan kita masih belajar, dan akan terus belajar. So, it's totally fine. Coba lihat dari perspektif lain, coba pakai cara lain, coba lihat sistem yang dibangun sebelumnya kayak gimana, apakah ada yang kurang tepat, atau bisa banget nih pakai cara kemarin dan kita modifikasi lagi dengan cara lainnya?


4. Fokus ke target dan strategi selanjutnya

Setelah itu boleh nih dicatat target selanjutnya gimana setelah evaluasi kita kemarin. Apakah target dan impian yang sebelumnya masih relevan dengan sekarang atau hal itu misal bisa dalam bentuk yang lain?


Mimpi boleh besar, tapi kita perlu juga buat strategi langkahan-langkahan kecil untuk sampai disana kayak gimana. Karena pasti akan lebih berat kalau kita mau mencapai anggaplah 100 tetapi setiap harinya kita harus melangkah 20 langkahan baru, meskipun lebih cepat tapi kita juga bisa membuat target yang sama dengan langkahan kecil untuk mencapai target 100.



Dari kedua ilustrasi yang aku buat diatas itu gak ada yang salah kok, semua juga sama-sama berproses, namun hanya langkahannya aja yang berbeda. Mau prosesnya seperti roller coaster, kadang belok kanan, kiri, naik, dan turun tajam semua adalah proses yang terpenting kita punya rencana dulu mau seperti apa kedepannya.


5. Semangat lagi

Jangan berlarut dalam suatu hal. Say to yourself, "Hi, myself kita mulai bareng-bareng lagi ya. It's totally fine kemarin kita belum berhasil, kali ini kesempatan kita untuk bangkit lagi." Yap, salah satu caraku adalah melakukan self-talk.


Kalau kita lihat lebih jauh waktu kita terlalu singkat hanya dengan fokus dengan satu masalah yang kita miliki. Kalau sebelumnya kita bisa berhasil menghadapi hal - hal sebelumnya, kali ini Insyaallah kita bisa juga melewatinya.


Kita coba pelan-pelan lagi gapapa, memang pasti berat buat menghadapi ketakutan dalam diri kita, tapi aku yakin InsyaAllah kita bisa kembali semangat.


Dari kejadian sebelumnya, aku juga jadi sadar bahwa ternyata,

Sometimes we need to take a few steps back to go further

Yap, benar mundur beberapa langkah. But it doesn't mean kamu mundur beberapa langkah berarti kamu gagal. Seperti dalam olahraga, biasanya mundur buat ambil ancang-ancang supaya waktu lari nanti, kita bisa kuat dan melaju lebih cepat.


Oke itu aja yang mau aku sampaikan hari ini ke kamu, semoga ada hal bermanfaat yang bisa diambil. Gimana kalau versi cerita gagalmu yang ternyata menjadi bentuk syukurmu hari ini? Boleh berbagi cerita dan inspirasi di kolom komentar yaa, aku tunggu juga cerita bangkitmu!


135 tampilan6 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Subscribe

Thanks for submitting!

bottom of page