top of page

Ingin hidup seperti orang lain


Semarang, Januari 2024


Hai, teman-teman alhamdulillah akhirnya kita sampai pada lembaran baru kehidupan kita di 2024. Gak nyangka mungkin kita sempat bertanya-tanya, "Bisa gak ya ngelewatin ini", but here we are. Ternyata setelah dilewati, memang tidak seburuk yang kita bayangkan.


Membuka lembaran baru setiap waktu dan harinya adalah kesempatan untuk kita. Karena kalau kita pikir-pikir gak semua punya kesempatan yang sama atas hal itu, maka sadar bahwa kita dapat kesempatan yang mahal ini dan mensyukurinya adalah pilihan yang paling tepat untuk kita.


Gak jarang aku mendengar kalimat-kalimat seperti ini, bahkan belum lama ada seseorang yang menyampaikan hal ini kepadaku:


"Hidupmu seru ya"


"Aku juga pengen punya cerita perjalanan hidup yang bisa diceritakan ke orang lain".


Aku akan bilang yang pertama, "Alhamdulillah"


Tapi aku sadar, kenapa terkadang kita berpikir kalau kehidupan orang lain jauh lebih membahagiakan atau lebih seru dibanding apa yang kita miliki.


Biasanya ada yang bilang, "Rumput tetangga lebih hijau".


Karena kita berpikir apa yang kita belum punya, sedangkan we take for granted hal-hal yang sudah kita miliki sekarang. Padahal, belum tentu semua orang memiliki hal yang sama seperti yang kita miliki.


Photo by LinkedIn: Gary Vaynerchuck

We gain and we lose

Aku percaya tentang we gain and we lose, kita gak bisa berharap semua sesuai dengan apa yang kita mau. Seringkali kita perlu effort lebih dalam hal ini. Gak hanya effort, tetapi juga ada hal-hal yang harus kita tunda atau bahkan kita korbankan.


I learned a lot, karena apa yang orang lain capai ternyata selalu ada pengorbanan besar yang telah dilakukannya, tapi faktanya orang hanya akan melihat sisi kita berhasil, bukan sisi pahit dan perjuangan yang dialaminya.




Kalau bicara tentang cerita yang sudah menginspirasi kita, itu sebenarnya cerita yang isinya tidak hanya tentang pencapaian, tetapi juga tentang banyak proses yang harus dialami.


Well, kalau kita bisa bilang cerita yang biasanya bisa diceritakan ke orang lain itu cerita perjalanan yang isinya naik turun banget.


Dulu waktu SMP aku pernah berpikir, aku ingin menjadi sosok yang menginspirasi, namun di sisi lain aku ingat betul aku secara sadar berpikir, kalau cerita yang menginspirasi it means kamu bakal punya kehidupan yang gak mulus, that's why itu jadi cerita.


Sama kayak buku-buku yang kita baca, pasti ada klimaks atau turning point dari cerita tersebut, karena biasanya di bagian klimaks kita akan mendapatkan cerita yang menggugah hati, membuat air mata terjatuh, atau setidaknya kita merasa ada di pucuk paling wow dari cerita tersebut.

 

Lalu bagaimana dengan cerita perjalanku sendiri?


Mari kita putar cerita beberapa waktu lalu. Orang bilang, dulu saat aku mengambil gap year dan mengundurkan diri dari Kedokteran Gigi ini adalah risiko yang sangat besar. Tapi saat itu setelah mempertimbangkan matang-matang berbagai aspeknya, menurutku pilihan untuk memulai dari awal lagi adalah yang paling tepat untukku pada saat itu.


Tapi ternyata keputusan yang saat itu dianggap sangat berisiko, juga membawaku untuk sampai sejauh ini. Walaupun nyatanya banyak yang di luar rencana dan ekspektasiku, tetapi ternyata yang aku temukan juga banyak yang mungkin bisa kita bilang gak masuk akal, tapi itu nyata.


Itu alasanku kenapa aku bilang We gain & We lose.

 

Akan ada banyak cerita perjuangan orang-orang yang mungkin kita tidak tau detailnya kayak gimana. Tapi mungkin kalau kamu tau, mungkin kamu akan mulai menyadari kenapa they deserve so much untuk pencapaian yang mereka dapatkan yang kamu lihat saat ini.


Kalau kamu coba baca blogku yang sebelumya, mungkin kamu akan mendapatkan sedikit gambaran kenapa mungkin aku berada di titik ini. Saat ini mungkin aku bukan berada di titik puncak, tetapi jauh dari cerita kemarin ini termasuk momen yang sangat aku syukuri.

 

Jadi, kita boleh punya cita-cita untuk bisa menginspirasi orang lain. Tetapi seharusnya itu bukan tujuan utama, karena tujuan utamanya udah cukup buat jadi lebih baik dari yang kemarin dan bisa bantu orang lain juga.


Karena cukup berusaha yang terbaik menurutku udah bagus banget, setidaknya ada progress di setiap fasenya.


Kita gak harus jadi seperti orang lain, jadilah diri kita seperti apa yang kita cita-citakan dan jadilah yang terbaik menurutmu.

Jadikan inspirasi sebuah dorongan, bukan sebagai patokan.


Yakini semua hidup itu seru dan asik, kuncinya dengan kita bisa benar-benar menikmati setiap proses dari kehidupan kita dan hikmah-hikmah yang bisa kita ambil dari perjalanan itu sendiri.


Maka dari itu, kita gak perlu membandingkan diri kita ke orang lain, karena nyatanya setiap orang punya fasenya masing-masing. Memang tidak sama, tetapi sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Mungkin bukan kita butuhkan untuk sekarang, tetapi dibutuhkan di kehidupan masa depan kita nanti.


Ada A yang di fase ini, ada B yang di fase itu. Bisa jadi A harus mengalami suatu hal di masa sekarang, karena masa depan dia mengarah pada apa yang terjadi di hari ini. Sama halnya dengan B.


Kita adalah kita, mereka adalah mereka. Kita punya cerita kita sendiri, mereka pun juga sama.

Kalau ada saatnya kita merasa hidup kita tidak seberuntung orang lain. Ingat, bahwa selalu ada sesuatu di baliknya. 


Coba berjalan ke beberapa tempat dan lihatlah sekitar. Seringkali kita fokus untuk melihat ke atas dan lupa bahwa ada hal-hal yang berada di bawah yang menyadarkan kita makna "a simple happiness" dan makna "bersyukur yang lebih mendalam".


Diakhir mari kita sadari, kalau kita bisa membuat cerita versi kita sendiri, dengan background kita masing-masing. So, let's get ready!


Kalau menurutmu, apa definisi cerita menginspirasi bagimu?


Cheers,


Hasna

 

Thank you for reading!


Kalau tulisan ini kamu rasa relate, let me know in the comment or you can share this ke orang-orang yang kamu rasa mereka butuh untuk baca ini juga.


I would be happy if you tag me on Instagram.


See you in the next blog, InshaAllah

78 tampilan4 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Subscribe

Thanks for submitting!

bottom of page