top of page

Manfaat Melakukan Traveling

Diperbarui: 13 Mar 2023


“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

— Qs. Al-Mulk: 15


Menariknya traveling di tempat yang sama dengan kegiatan dan orang yang berbeda, akan membuat setiap pengalaman itu bisa tetap terasa unik.


Halo, aku Hasna. Kali ini di momen spesial ini, aku ingin membahas pandanganku soal manfaat yang aku rasakan saat melakukan traveling dan juga ada beberapa cerita yang aku ingin bagikan ke teman-teman.


Disini aku menjadikan traveling menjadi 3 bagian yaitu Traveling sendiri, bersama teman, dan keluarga. Let's go kita bahas manfaat apa aja yang aku rasakan saat traveling!


1. Connect with other

Memakai motor untuk mendapatkan pengalaman yang lebih bebas, merasakan kehujanan, saling berbagi, lebih merasakan udara luar secara langsung.


Keadaan ini juga menempatkan posisi 50% listen and 50% speak. Atau in some case aku menempatkan mendengarkan lebih tinggi daripada berbicara.


Sebagai perempuan ketika aku pergi traveling sendiri aku akan lebih memilih untuk naik motor, karena menurutku cukup bagus untuk menjaga diri dan mencegah kejadian hal yang tidak diharapkan terutama saat malam hari.


Dengan orang baru kita memang sangat perlu untuk bisa menjaga data pribadi kita ataupun tidak terlalu terbuka mengenai banyak hal tentang diri kita.


Saat aku di Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jakarta tepat di musim penghujan. Jadi tentu saja aku kehujanan karena tidak membawa payung ataupun jas hujan, well selama isi tasku aman itu terasa lebih baik.


Memutuskan untuk naik transportasi umum ataupun ojek juga jadi pengalaman yang lebih seru. Sesampai di Jogja saat itu hujan deras, menurutku harga transportasi sebenarnya cukup affordable. Karena itu malam, sedang hujan, dan sedang di kota lain ini adalah kolaborasi yang sangat cocok untuk naik ojek dibandingkan naik mobil. Meskipun harus sambil kehujanan tapi itu yang ingin aku rasakan, karena kapan lagi bisa merasakan hal yang sama?


Saat itu meskipun hujan sangat deras tapi bapak ojeknya masih mengajakku berbincang-bincang, membicarakan tentang bakpia paling terkenal di Yogyakarta. Ada skill yang perlu kita pakai disini yaitu menjadi "listener", listen berarti mendengarkan dan juga memahaminya bukan seperti "hearing" yang dimana bisa saja mendengar tanpa memahami.


Itu bukan pertama kalinya aku ke Yogyakarta, aku sudah berkali-kali kesana. Sehingga aku tau beberapa bakpia di Yogyakarta. Tetapi menurutku kita gak perlu bilang, "Saya sudah tau". Anggap saja bapak itu sedang excited untuk menjelaskannya ke kamu, dengarkan, anggaplah kamu tidak tau apa-apa, anggaplah mungkin kamu akan mendengarkan suatu hal yang baru.


Memang terkadang gak mudah, tapi sangat bisa dilatih perlahan-lahan.


Selama traveling sendiri aku sangat merasakan lebih mudah untuk terkoneksi dengan orang lain. Sehingga dari pertanyaan, "Masih single kan?" dari seorang nenek yang aku temui di KRL, ataupun tiba-tiba mendapatkan sharing knowledge dan experience soal studi dan karir dari bapak-bapak ojek.


Well, bagus ya point berjejaring dengan orang lain, karena dari sana mereka ataupun kita bisa saling memberikan dukungan atau sedikit berbagi pengalaman.

 

2. Memberikan perspektif tentang sesuatu hal, menambah inspirasi, dan motivasi

Sepulang dari Jogja, aku pun bercerita ke temanku mengenai pengalaman sebelumnya dan persiapanku kedepannya.


Dia memberikan tanggapan, "Moodmu waktu cerita lagi bagus ya has, tone suaranya menandakan kamu lagi berapi-api, enjoy, dengernya bikin senyum-senyum gak tau kenapa."


Yang aku rasa ketika aku pergi ke sesuatu tempat, membuatku bisa mendapatkan perspektif atau suasana baru lagi. Misal kita bertemu dengan seseorang yang dimana kita juga membuka topik obrolan misal seperti obrolan tentang keuangan di masa-masa umur yang sekarang, yang dimana kita bisa berbagi pandangan baru atau menyadarkan kita akan sesuatu hal.


Mengambil beberapa waktu untuk melakukan perjalanan menurutku sangat worth it. Karena kita mengambil jeda dari rutinitas kita seperti studi, pekerjaan kita ataupun hal-hal lainnya.


The key to getting a creativity boost is to really immerse yourself in the place and engage with its local culture; this open-mindedness can help you to embrace different ways of living to your own, in turn influencing your own outlook on life. — Adam Galinsky, American Social Psychologist, Columbia Business School.
 

3. Traveling mendorong kita untuk berani dan mengenal diri kita lebih jauh

Solo traveling menurutku akan membuat kita belajar mengambil peran untuk diri sendiri, bertanggung jawab atas pilihan yang kita pilih. Mau tidak mau, kita mengurus dan mengatur semuanya sendiri. Ini yang aku rasakan ketika aku merantau juga saat aku SMP dan SMA.


Dulu saat aku SMP, SMA karena aku studi di 2 provinsi yang berbeda dan juga jiwa bepertualangku cukup kuat. Jadi aku pernah memiliki pengalaman saat masa SMP naik bus sendiri pertama kali seumur hidupku dari kota Kediri (Jawa Timur) ke kota Solo (Jawa Tengah).


Ya, itu adalah pengalaman paling nekat yang aku rasa adalah pilihan terbaik yang aku punya pada saat itu. Saat itu aku di Kediri karena aku sedang mencoba mengambil liburanku ke rumah salah satu temanku yang disana.


Dulu di umur saat itu aku tidak terlalu memikirkan pertimbangan jangka panjangnya, yang aku yakini saat itu aku harus berani mengambil keputusan itu.


Selama perjalanan aku merasa baik-baik aja, meskipun belum lama aku baru saja melakukan study tour ke kota Batu sehingga aku pun tidak membawa alat komunikasi apapun dari asramaku kecuali kamera. Lucu bukan? Atau mungkin lebih tepatnya menegangkan sekali karena kalau ada apa-apa gimana aku berkomunikasi.


Tapi aku tau gimana caranya, kita bisa berkomunikasi saja ke orang lain. Itu pikirku, se-simple itu. Beruntungnya untuk pengalaman pertamaku naik bus sendiri antar provinsi dengan naik bus patas (cepat dan terbatas) jadi bus itu juga ada paket makannya, aku sempat diajak ngobrol dengan seorang bapak-bapak juga.


Dan aku baik-baik saja tanpa smartphone, aku menikmati waktuku mengambil banyak foto selama perjalanan sampai ke Solo.


Fun factnya dulu aku sudah terbiasa nonton seperti TV Program; My Trip My Adventure, Si Bolang Bocah Petualang, National Geographic ataupun film-film traveling; Hijab Traveller: Love Sparks In Korea dan Haji Backpacker. Mungkin kamu juga salah satu orang yang suka channel atau TV Program ini?


Jadi mungkin wajar kalau jiwa petualangku pun muncul dari bawah alam sadarku.


TravelIing barengan juga gak kalah seru, pasti mungkin sebagian dari kita pernah study tour, trip bareng teman, hiking, atau family time pun tetap akan ada kesan tersendiri saat kita bersama orang-orang yang kita kenal dan sayangi.


Bicara tentang travelling juga mengingatkan kita sebagai muslim, bahwa saat kita bepergian menjadi salah satu waktu terbaik kita untuk berdoa kepada Allah SWT.

 

4. Living at the moment

Menikmati yang terjadi dan yang dirasakan pada saat itu.


Gak banyak foto yang aku ambil, karena aku menikmati masa-masa itu dengan sebaik mungkin. Aku mengambil beberapa foto atau video untuk bisa mengingatkanku pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya.


One of the best part saat di Jogja adalah, spend time bareng, menikmati alam, deep talk dan sharing bareng, beli dawet kita minum sambil santai melihat keadaan di sekitar bersama satu temaku saat SMP dan satu temanku saat SMA yang kami masih saling terhubung satu sama lain. Feel something calm in the busy world.


Jadi belajar bahwa sebenarnya yang membuat suatu pengalaman semakin berkesan adalah dengan siapa kita menghabiskan waktu kita.


Let's move dari Yogyakarta ke Jakarta. Mari aku ceritakan saat aku sedang di Kelapa Gading, Jakarta Utara dan pergi ke mini market, aku melihat ada kucing yang tidur di dekat pintu masuk. Kucing memang salah satu hewan kesukaanku, maka dari itu ketika ada kucing biasanya aku cepat menyadarinya.


Aku langsung membeli beberapa kebutuhanku disana, tetapi saat aku keluar dari mini market itu, aku memanggil kucing yang di dekat pintu itu. Sedihnya, ternyata dia bukan hanya tertidur, badannya lemas sekali, tubuhnya agak bergetar, dia hanya bergerak sedikit saat ku panggil. Karena aku menyadari, mungkin secara fisik dia sudah lemah dan firasatku seperti berkata hal yang negatif.


Tak lama aku bergegas masuk ke dalam dan membeli sedikit makanan kucing disana, ya rasa salmon. Rasa yang seringkali disukai para kucing.


Hatiku sedih sekali melihat hal itu, lalu aku mencoba memberinya makan. Tapi sepertinya nafsu makannya pun sangat berkurang.


"Sepertinya dia sakit, atau.. pertanda dia akan mati?", beberapa kucing lainnya pun berdatangan, mereka sama-sama ingin makan. Lalu aku tetap meninggalkan makanan itu dan membagikannya kepada beberapa kucing disana.


Dengan aku tak melulu menggunakan smartphoneku untuk membuka sosial media. Aku jadi bisa lebih menikmati, mengamati dan memahami keadaan sekitar. Mungkin jika selama aku berjalan ke mini market sambil bermain smartphone, aku mungkin tak melihat kucing itu ataupun bisa lebih menikmati masa saat itu.

 

5. Teaches us to appreciate simple thing

Menyadari kalau ternyata banyak hal yang bisa kita syukuri. Karena ketika kita sering menghadap ke atas terus menerus kita bisa merasa kurang dengan kehidupan kita, maka dari itu perlu diimbangi.


Melihat ke atas untuk dijadikan motivasi dan melihat ke bawah untuk melihat bahwa banyak hal yang bisa kita syukuri.


Kebahagiaan bukan hanya tentang banyaknya harta yang kita miliki, terkadang banyak juga hal-hal sederhana yang juga tetap sangat indah saat kita mensyukurinya.

 

Dengan traveling kita bisa merenungkan dari hal-hal yang ada disekitar kita. Orang-orang yang kita temui, kejadian yang kita alami, dan pemandangan yang kita lihat.


Semua itu tidak terjadi begitu saja, semua ada maknanya, semua punya tujuannya. Allah telah mengatur kehidupan kita sedetail ini, dari bagaimana tubuh kita terbentuk dan bahkan bagaimana masa depan kita telah diatur.


Aku senang sekali ketika bisa melakukan connecting the dots dengan sebuah hal yang pernah terjadi sebelumnya, orang yang mungkin baru aku kenal yang ternyata mengenal teman lamaku. It feels like, "Wow really mashaallah", sambil senyum, dan merasa bahwa memang setiap dari kehidupan kita ini sebenarnya sudah ada jalannya masing-masing.


Disaat bepergian sendiri, aku merasa bisa menjadi diriku seutuhnya. Tertantang dengan hal baru, berkoneksi, menghargai, atau bahkan sesimple memberikan sedikit apresiasi ataupun dukungan kepada orang lain.


Bepergian dengan orang lain pun jadi momentum yang dimana gak hanya diri kita yang merasakannya. Keluarga, teman, dan orang baru yang pada akhirnya mengukir pengalaman yang sama bersama.

 

Maka dari itu kita ringkas bareng, yuk!

  1. Berkoneksi dengan orang lain

  2. Memberikan perspektif, inspirasi, dan motivasi baru

  3. Mendorong untuk berani dan mengenal diri lebih jauh

  4. Hidup di masa sekarang

  5. Mengajarkan kita mengapresiasi hal kecil


Well, traveling isn't only about having beautiful photos that we can share on social media. But traveling is a way to learn about ourselves and the circumstances around us, which opens up a wider perspective and becomes an experience that can build us.

Itu dulu dari aku, kalau kamu rasa ada manfaat lain yang ingin kamu bagikan ke aku atau teman-teman lainnya yang sedang membaca blog ini. Just let me know in the comment below. Thank you for your time karena telah membaca blogku, let's connect again in the next blog!










70 tampilan5 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Subscribe

Thanks for submitting!

bottom of page