Perfect in Imperfect Ways

I write from a raw part of myself, and that's okay, writing something deep inside yourself.

This is not a story about being perfect.

This is a story about learning, failing, growing, and loving yourself, even on the days when you feel it's so hard to feel that way.

Before this year, I think I planned very well, but at the end, I realized that no plan will ever go exactly as we've planned.

Dan aku pikir ini akan terjadi in every year.

Unexpected things can happen, and we have to deal with that every year, even every time.

2025, aku pikir akan jadi tahun yang fully be my starting point to rebuild many things without anything that shook me like before, because I know I've been working towards that path.

But of course, it didn't happen like that.

I still made some mistakes and failures,

even when I don't mean that and wasn't hoping for that.

Salah membuat langkah

Salah membuat keputusan untuk diri sendiri

Salah membuat rencana untuk impian

'Salah' itu kata yang berat 'to accept.'

Tapi aku ingin mengubah kata 'salah' ini menjadi kata 'belum tepat,' karena belum tepat artinya ada ruang untuk belajar dan memperbaiki, dan one more, 'belum tepat' juga berarti ada ruang untuk menerima whatever happens.

Of course, this also hits my heart deeply.

Tapi aku sadar, semua yang terjadi juga bagian dari ketentuan Allah buat hal ini terjadi seperti yang seharusnya.

Karena kita bukan seseorang yang paling tau yang terbaik buat kita.

Dan cerita ini adalah bagiannya, cerita ini memang harus terjadi as it should be.

We can't change the story, we can't redesign the journey.

Semua tepat sesuai waktunya.

Maybe this is the time for you to learn more, grow, and become someone who's where you're meant to be, maybe to be someone mature enough and ready enough to sail to another liveaboard in the wide ocean.

And one day, I believe in the future everything will make sense. I believe that day.

---

So, makna 'perfect in imperfect,' menurutku adalah...

Bahwa jalan cerita ini adalah jalan paling sempurna yang memang harus dilewati, yang even kelihatannya ini ga mungkin bisa dilewati.

Tanpa cerita dan path ini, maka akan ada titik-titik perjalanan dan lesson yang mungkin ga bisa kamu dapatin kalau lewat jalan yang lain.

About your failures and mistakes, hal itu pasti berat. But if you still have a genuine heart and intentions, in the end you'll be fine, whatever happens, whatever the result.

Karena isn't something permanent.

It could be a reminder, but I'm also saying this to myself.

Kalau ini bagian dari fase, dan ini bagian dari kehidupan.

Failures and mistakes itu bukan sesuatu hal yang perlu kita ratapi, menyalahkan diri terus menerus atau menyalahkan hal eksternal kita, tetapi justru hal ini untuk kita belajar lagi. Dan kita bisa memproses perasaan itu dengan cara yang baik. Perlahan-perlahan menerima hal itu menjadi bagian dari perjalanan kita.

And just remind you about this, kalau ini 'phase' means sementara. Sementara bukan berarti akan cepat berlalu, tapi ini pasti akan berlalu.

Dan seperti apa yang sudah kita lewati, setelah akhirnya kita jatuh, in the end akan ada hal-hal yang bikin kamu excited dan happy lagi.

Sama kayak yang mungkin terjadi saat ini, yang even you never thought and expected it to happen like this. So, definitely you will find the answer, you will find the way in the best way, and maybe in unexpected ways you never thought and imagined before that it could happen in a beautiful story.

But the first step untuk bisa melanjutkan perjalanannya adalah dengan acceptance.

I believe isn't easy, tapi ini akan membuka banyak jalan-jalannya.

Well, about me. I'm a storyteller and a writer. And a storyteller carries many stories and journeys before they can ever tell you one. Now, I am living Hasna’s middle school dream of becoming a writer. And Hasna in the middle school thought that every writer holds countless untold struggles, but also that makes the story inspiring and beautiful.

See what I mean?

Your prayers, your dreams, become true, but not always in the same way you ever imagined. Tapi seringkali cerita itu dibuat dengan sesuatu yang kamu butuhkan, not only for now, tapi untuk sesuatu di masa depan yang bahkan kamu belum melihat dan memahami itu.

So, wanna learn together with me?

---

Cerita sedikit, sudah sepekan ini buku Maudy Ayunda yang aku pesan datang ke rumah, buku ini sebenarnya sudah lama publishnya, even saat aku masih SMA aku masih ingat pernah melihat atau mungkin sempat membaca sekilas buku ini di perpustakaan. At that time, mungkin aku belum merasa relate dengan tulisannya, but who knows, beberapa tahun setelah itu, ternyata aku kembali bertemu buku ini and I read some notes from her. And anyway, mungkin kamu baru tau, kalau Maudy Ayunda adalah salah satu figur yang sejauh ini aku merasa resonates dengan banyak perjalanan hidup dan mimpi-mimpinya.

Bukunya 'Dear Tomorrow Notes to My Future Self '

Aku juga mengambil beberapa kutipan dari buku itu yang menurutku relate dengan tulisanku saat ini, yang mungkin... juga relate denganmu.

Forgive Yourself

Nobody is perfect

We all have made mistakes

At some point in the past

But don't let that haunt you

Please stop being too hard on yourself

You probably did all you could

#DearTomorrow

A place of struggle is also a place where you will grow, learn, and improve.

"In order to love who you are, you cannot hate the experiences that shaped you".

- Andrea Dykstra

A beautiful reminder that I saved on my Pinterest for a long time, and I saw this:

"Don't hate yourself for the mistakes you make in life. They are turning points. They are important lessons you need to learn. Remember, none of it is random. The almighty designs them for a reason."

- Mufti Ismail Menk

---

And, hi, it's okay to take your time.

I also do the same things when I need that.

Anyway, sometimes I just imagine how it could be if my blog were a podcast.

Or even, what if you could hear me read this directly?

You could feel the tone, the pauses, and the unsaid support behind every word.

It seems quite interesting and beautiful, doesn't it?