top of page

The Best Lesson Untuk 2022 Part 1

Diperbarui: 7 Mar 2023

Setelah menjalani 1 tahun gap year dengan keputusan-keputusanku sebelumnya yang aku pun belum tau bagaimana hasilnya, tapi aku mulai merasakan hal-hal yang mungkin aja tidak akan terjadi jika aku tidak memutuskan untuk mengundurkan diri dari Kedokteran Gigi.


Awalnya aku berharap 2022-ku juga akan menjadi tahunku mulai berkuliah lagi, namun ternyata aku mendapatkan hal-hal positif yang justru diluar dari ekspektasiku. Iya, mungkin awalnya akan sedikit berat menerima bahwa faktanya aku harus melewati jalan yang lebih panjang dari teman-temanku yang lain. Tetapi aku juga bersyukur karena dengan perjalanan ini aku bisa belajar lebih banyak hal dan ketemu beragam orang.


Saat pertama kali aku akan mengambil keputusan gap year, aku dihadapkan beberapa kemungkinan bahwa saat aku sudah mulai gap year mungkin aja aku akan dapat kalimat-kalimat dari orang lain seperti,


"Sayang banget kamu kan keterima jalur UTBK, prospek kerja Kedokteran Gigi itu bagus, sayang banget umur, gimana kalau kamu gagal?" dan masih banyak lagi.


Perkiraanku tentang kalimat itu pasti aku akan dapatkan itu benar-benar terjadi, aku sengaja menaruh ekspektasi yang sedikit pahit dari awal agar aku sudah siap menerima hal-hal itu dengan lapang.


Disamping itu aku juga benar-benar harus siap dengan perjalanan ini, menyampingkan rasaku untuk kembali ke sesuatu hal yang aku pikir itu adalah pilihan terbaik untuk aku pribadi untuk masa ini dan nanti.


"Kak, kenapa Kedokteran Giginya gak dilanjutin?"


Beberapa pertanyaan yang aku dapatkan dari followers Instagramku, maka dari itu yuk kita bahas sedikit disini. Awal mulanya aku mendaftarkan diriku di beberapa kampus di salah satu negara dan disisi lain aku mendapatkan dorongan dari orang lain untuk mencoba SBMPTN. Namun, saat itu aku memilih satu jurusan yang kurang tepat dan diterima. Saat itu keadaannya aku dan orangtua dihadapkan beberapa pilihan yang cukup butuh waktu untuk memutuskannya, yang pertama aku diterima di beberapa kampus di negara tersebut dan diterima UTBK.


Singkat cerita, aku mencoba mengikhlaskan untuk melanjutkan studiku di negara dan jurusan tersebut. Waktu ke waktu, aku mencoba beradaptasi dan belajar untuk melihat sesuatu apa yang bisa aku dapatkan di perkuliahanku saat itu. Namun ternyata grafik semangat dan belajarku dari yang proses naik keatas menjadi turun. Aku belum mendapatkan why-ku yang benar-benar murni dari hatiku, kenapa aku harus tetap di Kedokteran Gigi? Sedangkan aku pikir, aku sudah cukup paham tentang diriku dan sepertinya memang potensi yang bisa aku fokuskan untuk terus mengembangkan diriku yang sesuai dengan personality-ku bukan disana.


Memutuskan untuk tetap berada di Kedokteran Gigi bisa saja aku buat, tetapi mempertimbangkan waktu terbatas yang aku punya, potensi yang bisa terus aku asah, dan membayangkan bagaimana jika aku lulus dari Kedokteran Gigi, bentuk kontribusi apa yang ingin aku berikan? Apakah dalam jangka waktu yang lama aku bisa berlama-lama melakukan hal itu? Yang pada akhirnya juga menjadi pertimbangan besar yang membuat keputusanku menemukan kata bahwa aku perlu memilih untuk mengambil arah yang berbeda.


"Pernah gak sih merasa tertinggal dari yang lain?"

Oke kita bahas di blog-ku selanjutnya yaa, stay tuned karena pembahasan kita diselanjutnya gak kalah asik dari yang sekarang.


We'll dive into other stories and lessons there, pastikan kamu lanjut di part 2!

57 tampilan2 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Subscribe

Thanks for submitting!

bottom of page