top of page

The Dream Alive

  • Gambar penulis: Hasna Hanifa
    Hasna Hanifa
  • 2 hari yang lalu
  • 4 menit membaca

Manifesting dan punya impian it's so powerful, impian itu unik ya, kita percaya sama setiap mimpi itu walaupun gatau gimana waynya, tapi selalu ada jalannya, entah ceritanya sama persis sama yang kita rencanain, atau dia akan berubah dengan cara paling terbaik.



Maret 2025 akhir aku membuat story di IG visualisasi aku dengan Nyimas, she's a co-founder of BaekBarengan, dan Mei akhir 2025, it means selang waktu 2 bulan in unexpected way kita bertemu, bukan di Belanda (negara impian Nyimas) kayak di visualisasi sebelumnya, tetapi kita bertemu di Jakarta bareng tim-tim kita, dan di cafe yang dulunya bangunan Belanda. Dan aku yakin visualisasi impian, breakdown setiap cita-cita kita dalam bentuk tulisan itu salah satu cara paling berani buat bermimpi dan mendekatkan diri kita ke hal-hal tadi.


Balik cerita soal BaekBarengan, aku belum pernah cerita soal BaekBarengan di sini.


I still remember, waktu itu BaekBarengan started bukan sebagai komunitas. Kita fokus buat short program 2 pekan yang fokus kita ke build positive habit dengan teman-teman sesama perempuan.


I never expected kalau BaekBarengan akan tetap ada sampai selama ini, terkhusus di tahun ini.


Sebelum BaekBarengan, aku pernah membuat beberapa movement lainnya dengan fokus yang berbeda-beda. Entah kenapa aku suka bisa membangun sesuatu dan bisa dirasakan orang lain in a positive way.


Tapi aku ga pernah tau kalau BaekBarengan akan jadi perjalanan yang panjang dan berlanjut bersama tim-timku dan juga partnerku.


Hari itu aku memulai BaekBarengan bukan dari kesempurnaan, saat itu fokusku hanya ingin bisa merasa ada space, gathered perempuan-perempuan lainnya semacam membuat ekosistem supaya bisa grow bareng-bareng, dan melakukan hal-hal baik ga sendirian, terkhusus saat itu masa pandemi. It's not started as a community, but movement, vision, and dream.


Sebelum BaekBarengan terealisasikan, pagi itu, setelah shalat Dhuha, tiba-tiba terlintas di pikiranku ide ini. Dan aku tanya ke mamaku, "Kalau kita mau mau ajak orang lain melakukan sesuatu kebaikan, tapi kita belum sempurna gimana?" Dan jawaban mamaku saat itu membuat aku yakin, bahwa gapapa buat memulai sesuatu walaupun kita juga masih berproses.


I started that program, we launched it as a short program. But at that moment, it changed everything. Seakan short program itu MVP kita, soft launch yang ternyata feedbacknya adalah membuat program ini berlanjut dan diminta untuk tetap ada, karena saat itu yang aku dengar, mereka ingin merasa ada temannya. Seingatku sekitar 40-an orang yang mengikuti awal program itu.


(Jakarta, May 2025)


"Ga nyangka ya sampai di sini", ucap salah satu timku di Jakarta kemarin.


Dan saat itu aku rewind ingatanku dari perjalanan beberapa-beberapa tahun ini.


Benar juga ya, siapa yang tau kalau hari ini aku akan ke Jakarta dan bertemu tim-timku?


Menuju 5 tahun, siapa yang tau kalau ide sederhana saat aku masih di sekolah menengah atas dan membangun bersama Nyimas dan beberapa tim hebatku yang lain akan membawa kita sejauh ini, punya tim di berbagai kota, provinsi, dan bahkan di beberapa negara, it's a precious thing.


Dan aku sadar, itu bukan karena aku. It's not my power.


It's Allah's power, it's Allah's plan. It's not me, it's not us.


Aku sadar, ternyata kita punya impian dan niat pada hal-hal baik juga bisa membawa kita sejauh itu, sejauh dari apa yang ga pernah terpikirkan Hasna di usia 17 tahunnya.


BaekBarengan adalah bagian dari impianku, yang ternyata pernah punya perjalanan berkali-kali sampai pada akhirnya BaekBarengan bukan lagi soal mimpi Hasna.


Hari itu, saat memutuskan untuk menjalani dan melanjutkan BaekBarengan as a community, I didn't know that I was living in my own dream, di mimpi yang bahkan aku nyaris lupa, tapi ternyata mimpi-mimpi itu masih hidup didalam diriku. Seakan-akan she thought the line.


Dan BaekBarengan ada salah satu langkahku untuk suatu hari aku berencana membangun foundation. BaekBarengan it's also a legacy plan yang aku harap bisa aku tinggalkan di dunia dengan sesuatu yang bermakna, sesuatu yang bisa dirasakan hal-hal baik, dan energi positifnya ke teman-teman yang butuh ruang untuk bertumbuh.


Cause I believe, setiap perempuan terutama yang ingin bertumbuh, yang ingin membangun dan membuat sesuatu, dan juga perempuan yang lagi berproses butuh ruang-ruang aman, no judge, just positive energy, just supportive environment, people who can see someone not as an enemy and competition.


Collaboration over competition. Kita pengen ruang-ruangan itu ga akan menghambat perempuan untuk berani berkarya, untuk perempuan berani mengejar impian mereka, untuk perempuan-perempuan yang ga perlu khawatir dengan standar society soal perempuan harus seperti apa in a good and positive way.


(Bantul, DIY, January 2025)


Dari BaekBarengan aku ikut belajar bersama tim-timku, bertemu, berkoneksi dengan beragam orang, mendapatkan kesempatan yang aku rasa disatukan oleh visi-visi yang searah.


Hari ini, kita ga akan bisa berdiri di sini tanpa support dari tim, mentor, dan orang-orang yang sudah mengikuti perjalanan kita beberapa tahun ini.


Dan ternyata punya impian besar juga bisa membawa kita ke cara berpikir kita yang juga lebih luas, tekad kita yang juga lebih berani, dan keyakinan kita yang tetap ada dan menjadi pegangan kita dimanapun kita berada.


Apa yang kita cari, apa yang kita impikan, apa yang kita tanam selama ini, perlahan kita akan semakin dekat dengan hal-hal itu, kita menarik energi yang sama, dan kita mendapatkan apa yang kita yakini.


I believe it's never too late. I believe it's never too big. I believe it's never too impossible. I believe it can always begin with small and simple things to start a dream.


So, keep the dream alive! šŸ¤āœØļø

Comments


Subscribe

Thanks for submitting!

20 Year: To Build You by Hasna Hanifa | Personal Blogger Indonesia

bottom of page