top of page

The Love Celebration and Beyond

  • Gambar penulis: Hasna Hanifa
    Hasna Hanifa
  • 14 Mei
  • 6 menit membaca
They say love is a feeling. But what if… love is more than that?

It is a vision and shared mission. A quiet pact to build something beyond just the two of us.


And today I want to celebrate my love,

... actually my definition of love


This is a part of series to talk about love

  • The Love Celebration and Beyond

  • The Journey About Bringing Love


And now, we're in the first series to talk about this ...



The Love Celebration


Just wondering, what if a love celebration is not only about two people who are falling in love with each other? but two souls who are ready to grow together, not just only for them, but for other people, or even for the society and environment.


Di usiaku yang sekarang aku makin paham kenapa perlu punya pasangan yang satu visi.


Dulu aku pikir satu visi supaya kita bisa bergerak lebih mudah, karena paham soal satu sama lain. Tetapi ternyata bisa lebih dari itu, sevisi juga bisa dibuat agar kita bisa berkolaborasi bareng dalam impian yang sama atau searah.


And I think that’s kind of magical too, karena ini bikin kita bisa lihat seseorang ga cuman karena kita cinta, tetapi juga karena kita appreciate perjalanan, perjuangan, dan bahkan mimpi-mimpinya.


And that's beautiful.


Why Shared Vision Matters for Me


Tetapi selain memahami visi hidup kita, kita juga perlu paham sebenarnya kita mau ke arah mana, kita perlu tau diri kita, mimpi kita, dan apa yang benar-benar pengen kita perjuangkan dalam hidup ini.


Memahami potensi, perjalanan diri sendiri, kekurangan, itu akan sangat membantu kita. Tetapi supaya kita bisa memahami semua ini, kita perlu refleksi dan dibutuhkan self-awareness yang cukup baik untuk memulai semua ini. It takes time, but worth it at the end.


Dan aku masih yakin investasi terbaik salah satunya adalah diri kita sendiri. That's why kita perlu memberikan fokus kita, waktu, pikiran, dan tenaga untuk hal ini. Karena seperti compound interest, hasilnya mungkin ga kelihatan di awal.


Tetapi semakin konsisten kita berinvestasi ke diri sendiri, belajar, healing, growing, knowing ourselves, value kita akan terus bertumbuh. Pelan, tapi pasti. Sampai di suatu titik, investment itu jadi fondasi yang lebih kuat lagi.


Fondasi ini bisa bantu kita untuk tahu apa yang sebenarnya kita mau. Termasuk fondasi buat memilih partner yang nantinya ga cuma jalan bareng, tapi juga bisa sejalan.


Karena kalau kita belum memahami diri sendiri sepenuhnya, gimana kita bisa tau siapa yang mau kita ajak jalan bareng seumur hidup? Gimana kita bisa mengajak orang lain ke visi kita, kalau visi itu belum jelas kita pahami?


Dengan visi yang clear juga, menurutku kita jadi ga perlu depends ke orang lain untuk menentukan kehidupan kita dan bahkan keputusan di hidup kita. Karena just imagine, we're have a great life. But with you, we're building something together. Not complete for each other, just knowing you as a complete person, but, hey, let's co-create great things.


And it doesn’t have to be perfect, karena justru dalam ketidaksempurnaan bisa jadi titik pendewasaan dan pertumbuhan juga, but you have done your best with the greatest effort that you can make.


Agar pertemuan dan persatuan antara kedua orang ga menjadi rapuh. Mereka bisa lay on each other, pondasi mereka satu sama lain harus kuat terlebih dahulu sebelum mereka memilih untuk menjalani hidup bersama.


Dengan kita mengenal diri kita, apa yang kita perjuangkan, apalagi kalau kita sayang sama diri kita, really work and invest in ourselves, aku rasa kita makin berpikir kalau buat settle for less dan at least kita mau memastikan bahwa kita mau memberikan yang terbaik buat diri kita sendiri.


Jadi standarnya dari diri kita sendiri, gimana kita sayang sama diri kita dan respect ourselves, apalagi kalau we're have a big heart and genuine love.


So, definitely we're special.


Because we choose to love with intention, not just emotion.



About Finding the One?


Oh, dear, love isn't only finding the one but is also becoming the one.


And imagine, how is love being about decision choosing someone over and over?


So, do you wanna choose yourself over and over again in this version of yourself? or you can still envolve into the best, greatest, and stunning version of yourself?

Because it isn't only choosing someone else for a lifetime but choosing yourself forever and every day, whatever happens.



Couple Who Builds Their Legacy


Cerita soal cinta, aku rasa kita bisa belajar dari pak Subakat Hadi dan ibu Nurhayati Subakat yang bisa kita lihat saat ini sebagai pasangan Indonesia pendiri perusahaan Paragon Technology and Innovation dengan brand terkenalnya seperti Wardah dan Kahf.


Pernah dengar ceritanya? Atau, boleh aku ceritakan sedikit ke kamu lagi soal kisah beliau?

Kamu bisa lihat video yang aku tonton selengkapnya di sini ya.


Aku mulai paham dari awal bisnis beliau, ibu Nurhayati Subakat dan suaminya berpikir kalau visinya harus searah. Ibu Nurhayati Subakat dan bapak Subakat Hadi dari awal memiliki visi bagaimana bisnisnya bisa bermanfaat untuk orang lain, it sounds simple, but it's powerful and impactful.


Dan waktu dengar cerita beliau dari interview 'Wardah Heart to Heart', aku bisa mengambil titik poin bahwa beliau menurunkan legacy yang powerful, yang ga hanya berhasil membangun legacy di dalam rumah yaitu keluarganya, tetapi juga di bisnisnya, dan juga masyarakat.


Ibu Nurhayati juga menyampaikan kepada anaknya, yaitu pak Salman Subakat saat masa kecil, "Kalau kita punya uang lebih kita bisa kasih orang lain". Dan ini adalah salah satu alasan ibu Nurhayati Subakat membangun bisnisnya.


Nilai-nilai yang dibawa ga cuman beliau mereka pegang, tetapi mereka implementasikan

dan aku mencatat ibu Nurhayati Subakat memegang 5 value:


  • Ketuhanan

  • Kepeduliaan

  • Kerendahan hati

  • Ketangguhan

  • Inovasi


Ga hanya itu, ibu Nurhayati Subakat dan suaminya berhasil mendidik anak-anaknya, bahkan untuk melanjutkan bisnis keluarga mereka, meneruskan impact kebaikan yang diberikan. Dan anak-anaknya sudah mulai dididik dari masa-masa mudanya untuk melanjutkan perjalanan ini, dan aku rasa ini sistem yang sukses yang telah dibangun dari keluarga mereka.


So, I think they're not only creating a love story for themselves, and it's so amazing.



Love as a Co-Partnership and Co-Vision


Bagiku, pernikahan dan kehidupan berumah tangga ga hanya akan merayakan dua cinta dan dua keluarga. Justru aku melihatnya ini sebagai satu step kehidupan untuk bisa push tercapainya impian-impian yang lebih jauh, tetapi dengan tantangan yang juga naik level.


Melihat Melanie Perkins dan Cliff Obrecht sebagai pasangan yang mendirikan Canva, dibalik misi Canva 'To make design simple for everyone'. Mereka juga mendirikan foundation yang mereka bangun dari sekian persen saham Canva untuk mendanai misi sosial dan kemanusiaan mereka.


Melanie dan Cliff is pretty cool, mostly para couplepreneur yang berada in the same ship, the leadernya adalah laki-laki, tapi Melanie Perkins, she's the woman leadernya, and Cliff Obrecht as her partner at that time and now as her husband as co-founder of Canva, continue to grow together.


Both of them can share the same values in the same ship, tanpa perlu merasa saling tersaingi, karena aku rasa they totally understand as a partner, they walk and run together as a team.


And now, they've become billionaires in Australia. But what I feel resonates with her vision is because they're not only such a power couple and couplepreneur in motion, but they're to build something meaningful and impactful for the world through their company and through their foundation.


We don't have to be in the same ship. It means we don't have in the same company or in the same fields, but we have to find the alignment in the same vision.


You can be a couple in your best way.


Even Mark Zuckerberg and Priscilla Chan as a partner have their own dimensions. Priscilla is a doctor, and Zuck is a tech founder of a big company in Silicon Valley. But they're also building an initiative together, so they're not only in love, but they also have shared dreams and shared missions in here.


Dan punya cerita seperti mereka, aku rasa ga cukup dengan kemauan, tetapi juga dengan memantaskan diri kita siap ada di level itu.


Because being a great partner it's a decision, it's not something that can suddenly happen, we have to work on that together.


Before the celebration of love, so that we can celebrate not only pouring together as the two lovebirds but also creating something big, something meaningful for the world.


At the end, looks will fade, and money can fluctuate.


Tapi isi kepala, karakter, nilai yang dipegang, atau bahkan mimpi-mimpi akan stay alive in your soul, heart, and mind.

So, what about you?


Have you ever imagined love not just as a feeling, but as a vision you can build together?

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


Subscribe

Thanks for submitting!

20 Year: To Build You by Hasna Hanifa | Personal Blogger Indonesia

bottom of page